Sunday, December 22, 2013

Masalah di Indonesia

Hey, Fellows! Another day has passed without posting anything. BUT, most of all, without posting the thing I’ve been talking about. The one that I promised.  I’m truly sorry, seperti yang gue bilang beberapa waktu lalu, ada kendala dalam mempost cerita tersebut ke blog ini. DAN, sampai sekarang kendalanya belum bisa diatasi. Mari berdoa bersama supaya kendala tersebut dapat dengan segera terselesaikan.
Dari judulnya, semua pasti lebih setuju kalo entri ini di post dengan menggunakan full Bahasa Indonesia yang baik dan benar, tapi maaf, berhubung ini cuma pendapat seorang pelajar dan supaya gue lebih nyaman nulisnya, gue milih untuk lebih menggunakan Bahasa yang gue suka, oke?

Menurut gue, di Indonesia ini ada banyak sekali masalah, dan udah pasti bukan cuma gue yang berpikiran seperti ini, tapi kebanyakan orang Indonesia pun pasti berpikir hal yang sama. Mulai dari kemiskinan, pengangguran, banjir, dan lain sebagainya. Gue memang cuma seorang pelajar yang rata-rata orang ketika kami (re: pelajar) menyuarakan pendapat dalam sebuah forum yang bertuliskan "BEBAS BERPENDAPAT", hanya karena pendapat kami tidak sesuai dengan pendapat orang lain yang lebih besar, lalu mereka bilang, "HALAH! Tau apa sih pelajar? Cuma anak-anak kok mau ikut campur urusan orang tua?"
KENYATAANNYA, forum tersebut adalah forum yang dibuat bebas, untuk siapa saja, dan boleh berpendapat apa saja. TAPI, kenapa kita para pelajar gak diperbolehkan untuk bicara? Apa pendapat yang kita berikan gak sesuai atau justru malah lebih baik, jadi mereka yang lebih tua malu untuk mengakui? Begini, di negara ini, ada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, nah, untuk apa kita belajar itu disekolah kalo kita gak mengerti apa yang namanya hukum, bagaimana cara bertata krama dalam suatu negara, gimana politiknya dan lain sebagainya. Kalo selama bertahun-tahun kita belajar tapi gak ngerti apa-apa mengenai negara sendiri, bodoh banget dong kita? Terus, kenapa kita bisa bantu majuin negara dengan cara ikut olimpiade sampai taraf international? Maaf, tapi menurut gue bukan berarti kita ini anak-anak, lantas apa yang kita pikirkan gak bisa melampaui orang dewasa. Pendapat sebaiknya ditampung, dan disortir mana yang terbaik bagi kita semua, yakan? Kitakan juga orang Indonesia, dan pastinya mau berbuat untuk Indonesia yang lebih baik dan siapa tau, justru pendapat kita juga bisa lebih baik? Yakan? Cobadeh untuk menghargai pendapat orang lain, mau itu ngelantur atau enga, pasti ada manfaatnya. PASTI.

Gini, gue emang bukan seorang yang tau banyak tentang politik, hukum dan lain sebagainya, tapi gue punya pendapat tersendiri mengenai masalah di Indonesia, dan mungkin bisa ngebantu, kalau memang tulisan ini bisa digunakan sebagaimana mestinya. 
Oke, ini beberapa hal yang mungkin akan gue lakuin kalo suatu saat nanti (inysaallah, amin) gue bakalan jadi pemimpin bangsa:
1. HUKUMAN SEUMUR HIDUP BAGI KORUPTOR -- yang namanya korupsi, entah besar atau kecil, semuanya sama. Gue sering liat beberapa orang ngusulin supaya koruptor dihukum mati, dulu gue juga beranggapan begitu, tapi beberapa orang yang gak sependapat bilang kalau negara ini bukan negara islam. Kalau gitu, kenapa gak tetapin hukuman sumur hidup aja? Jujur, gue gak liat ada cara yang lebih efektif dari ini (pendapat gue aja loh ya), apalagi kalo inget semakin lama semakin banyak aja koruptor di Indonesia, dan parahnya sekalinya udah ditahanpun mereka masih bisa jalan-jalan loh! Mungkin sebagian orang yang baca ini mikir, "kasian buat yang korupsi kecil-kecilan", nah, inget pribahasakan? Sedikit sedikit lama-lama menjadi bukit. Mungkin pada awalnya mereka korupsi kecil-kecilan, setelah ketangkep dan berhasil dikeluarkan, alhamdulillah kalo mereka kapok, tapi kalo mereka ngelakuin lagi dan lagi, gimana? Kalo gue nanti jadi pemimpin bangsa, yang nentang ini bakalan gue mintain jalan keluar yang lebih baik, dan mereka harus ngasih alesan yang bener-bener masuk akal. Hukum ini berlaku bagi SEMUA orang.

2. GAK ADA YANG NAMANYA PENJARA VVIP -- gue pernah liat di berita koruptor dikasih penjara VVIP, yang ada AC, kamar mandi pribadi, tempat tidur double bed, komputer, ruang karaoke dan fasilitas mewah lainnya. Lah, kalo emang kaya gitu mending gue dipenjara daripada dirumah, yagak? Penjara, seharusnya dibedain dari kelas KEJAHATANNYA bukan dari UANG TERSANGKA. Kalau misalnya tersangka itu sudah kebal dengan penjara dan memang harus dipisah dari narapidana lain atau harus benar-benar dijaga, baru dikasih jeruji tersendiri. TAPI, dengan fasilitas yang sama, mungkin yang berbeda hanya penjagaannya yang lebih ketat dan lain sebagainya. 

3. BANGUNAN, PENGANGGURAN, DLL -- oke, gue punya banyak penjabaran disini. ini termasuk LETAK GEOGRAFIS bangunan. Jujur, gue sering naik ke lantai teratas dari suatu gedung dan merhatiin semuanya dari atas. Gue ngeliat semuanya berdempetan, terlalu dempet bahkan, sampe gue ngerasa pasti gak ada jalan sama sekali disana. Jadi, gue bakalan netapin bagi siapapun yang mau membangun rumah dengan luas tanah tertentu, diharuskan membuat jarak minimal 2m jauhnya dari rumah/bangunan apapun dikanan-kiri-belakangnya. Sisa tanah di kanan-kiri-belakang rumah, boleh dipakai untuk apa saja , kecuali untuk membuat bangunan lain diluar bangunan inti. Peraturan ini berlaku bagi siapapun yang ingin mendirikan bangunan APA SAJA. Dan soal luas Kota yang mungkin akan jadi lebih sempit, menurut gue gak masalah asal kita bisa hidup lebih baik. Untuk bangunan liar, penggusuran akan diberlakukan. Misal, suatu komplek bangunan liar yang luas kompleknya tertentu, nanti akan dilakukan penggusuran bergilir. Jadi, 1-10 bangunan diruntuhin dan dibuat bangunan baru berupa ruko atau rumah susun, mungkin bisa menghasilkan 4-6 ruko (kalo bisa sih pas 10 ruko), dan terus bergilir seperti ini hingga bangunan terakhir, penghuni ini diperbolehkan membuka toko apasaja dibawah ruko atau ditempat yang nantinya akan disediakan, dan mereka nanti diberi pengajaran mengenai keterampilan apa aja yang bisa mereka pakai sesuai bakat mereka, selama masa pengajaran, mereka bebas mengerjakan apa yang biasa mereka lakukan untuk mendapat kebutuhan hidup, masa pengajaran tidak dipungut biaya apapun, jika masa pengajaran selesai, terdidik harus menggunakan dan memutuskan usaha atau pekerjaan apa yang mereka inginkan, dan menyerahkan deskripsi jelas mengenai hal tersebut lalu diserahkan ke pejabat setempat. Jika sudah, pemerintah akan memberikan bantuan dana, dan terdidik harus menyerahkan laporan pendapatan dan pengeluaran berturut-turut selama 4 bulan awal usaha dijalankan yang nantinya akan diteliti lebih lanjut, selepas 4 bulan, terdidik diharuskan menyicil untuk membayar bangunan yang dibuat, serta modal yang diberikan untuk melakukan usaha, cicilan bisa berupa 5-10% dari pendapatan dan pembayaran boleh lewat dari batas waktu dengan alasan beserta pembuktian yang jelas. Dari sini, kita bisa mengurangi pengangguran dan mungkin beberapa hal lainnya.

4. KEPADATAN PENDUDUK -- penduduk di Jakarta ini udah terlampau banyak, pernah gak baca kedalaman pantai dipulau Jawa bertambah beberapa centi setiap tahunnya? Gini, mengenai penduduk, akan diberlakukan peraturan TIGA ANAK maksimal dalam satu keluarga terhitung sejak peraturan itu disahkan sampai 12 bulan/1 tahun setelahnya (karena bisa aja sejak peraturan itu disahkan ada yang baru hamilkan?), jika dilanggar, maka akan dikenai hukuman beberapa tahun penjara dan uang denda sebesar beberapa ratus juta rupiah. Lalu, tidak diperbolehkan bagi siapapun dari luar Jakarta yang akan menetap dalam kurun waktu lama minimal beberapa tahun untuk masuk dan tinggal di Jakarta, kecuali jika orang tersebut bertukar posisi dengan orang berjumlah sama yang akan keluar dari Jakarta dalam kurun waktu sama/sedikit lebih lama/cepat dengan sepengetahuan kedua belah pihak. Jadi, di berbagai tempat alat transportasi harus dipeketat penjagaannya.

5 . KEPADATAN KENDARAAN -- mengenai hal ini, kemarin pas gue ngelayat di daerah Cilegon, papa, nenek, kakek dan banyak orang dewasa lainnya komentar tentang apa yang harusnya dilakukan untuk ngatasin masalah macet di Ibu Kota ini, dan jujur gue setuju dengan pendapat tersebut, gini nih: Jadi, dalam satu keluarga, diperbolehkan hanya memiliki 2 kendaraan berupa mobil dan 1 kendaraan berupa motor. JIKA, ingin membeli kendaraan baru, salah satu dari 2 mobil (jika ingin membeli mobil)/1 (jika ingin membeli motor) kendaraan tersebut harus dijual kepada penghancur barang metal yang telah disediakan oleh pemerintah, yang nantinya akan dipergunakan sebagaimana mestinya. Dan, dilihat kelayakan kendaraan tersebut, untuk menentukan harga yang akan disetujui. Barulah setelah menjual kendaraan tersebut diperbolehkan untuk membeli yang baru. Ini, diberlakukan bagi semua yang memiliki lebih dari 2 kendaraan roda 4 atau 1 kendaraan bermotor. Untuk rumah kost, diperbolehkan satu tempat kost memiliki SATU kendaraan. Dan tentu bila dilanggar akan mendapat hukuman pidana dan denda beberapa ratus juta rupiah.
6. LINGKUNGAN (PENEBANGAN HUTAN, SAMPAH, DLL) -- Sampah, ini, itu, segala macem terlalu banyak di Jakarta dan berbagai tempat lainnya, dan untuk membantu keselamatan Bumi, mungkin hal-hal ini bisa dilakukan: Akan dikenakan hukuman keras bagi siapapun yang terbukti melakukan penebangan liar, dengan hukuman tersangka harus MENANAM kembali pohon-pohon yang ditebang hingga bibit berumur min. 15 tahun dan harus membayar denda sebesar beberapa ratus juta rupiah. Penebangan diperbolehkan, jika menebang beberapa pohon dengan luas tanah tertentu dan diharuskan untuk menanam kembali sebanyak yang ditebang, hingga bibit berumur 10 tahun. Setelah itu, baru diperbolehkan untuk menebang yang lain. Soal sampah, siapapun yang terbukti membuang sampah sembarangan akan dikenakan hukuman berupa PEMUNGUTAN sampah-sampah selama 6 bulan di beberapa daerah dan membayar denda sebesar beberapa ratus juta rupiah. Jadi, siapapun yang membuang, harus membersihkan kembali ditambah dengan hukuman dan denda yang telah disahkan pemerintah. Setiap 2 minggu sekali, setiap daerah diwajibkan melakukan gotong royong bergilir.

7. PENDIDIKAN -- pelajar, bukan berarti malas, pasti menyadari kalau terkadang sebagian apa yang kita pelajari ini gak ada gunanya. Gue pernah baca, mereka yang bekerja rata-rata cuma sebesar 31% yang sesuai dengan apa yang dipelajari. Terus, 69% sisanya dikemanain? Dibuang sia-sia? Sayang banget dong. Kita hidup didunia cuma sekali, lebih baik kalau kita gak menyia-nyiakan kesempatan yang cuma sekali inikan? Faktanya, pelajaran di Indonesia itu termasuk dalam 5 Negara dengan Pelajaran Tersusah di dunia, tapi SAYANGNYA, masih banyak yang tawuran, sekolah asal-asalan dan lain sebagainya, prihatin ya? Banyak yang majuin negara, tapi lebih banyak yang ngejatuhin. Masa mau terus-terusan kaya gini sih? Terlebih, Indonesia termasuk negara dengan jumlah hari sekolah tertinggi di dunia, yaitu 220 hari dalam setahun. Sistem pendidikan Indonesia yang lebih berkesan VALUE ORIENTED yang lebih mengutamakan nilai dibanding proses ngebuat murid jadi terobsesi sama nilai dibanding apa yang mereka dapatkan. Banyak yang nyontek karena mereka khawatir sama nilai jelek dan disaat mereka dapat nilai bagus, trs ditanya, "lo ngerti?" mereka jawab, "enga. Gue aja nyontek sama itu!" Nah, gimana mau maju kalo gini terus? Jadi, nanti akan diberlakukan pendidikan dimulai dari sedini mungkin yang sesuai dengan cita-cita anak. Di Jepang, waktu mereka masih TK, gurunya bilang kalo pertemuan selanjutnya, murid harus berpakaian sesuai cita-cita mereka. Besoknya, banyak yang datang dengan pakaian polisi, dokter, pilot, bahkan preman. Trs mereka disuruh maju dan bilang kenapa mereka suka dengan profesi itu, setelah murid-murid banyak yang maju, si anak yang pakai kostum preman ini ngedeketin gurunya dan bilang, "Bu, saya liat temen-temen saya punya kebaikan dalam membantu yang lain, saya gak mau jadi preman, Bu. Saya besok mau pakai baju polisi, boleh, Bu?" See? Jadi, itu ngedidik mereka untuk tau mana yang baik dan benar, jadi mereka bisa mutusin sendiri mana yang bener-bener berguna bagi semua orang termasuk diri mereka. Jadi, nanti dari paud/tk/setingkat akan diberlakukan hal yang sama, setelah itu murid diarahkan untuk terus menggapai cita-cita mereka sedari kecil. Setelah lulus TK, harus ada catatan di rapot kalau anak ini ingin menjadi apa, kemampuan apa saja yang bisa dilakukan murid, dan pelajaran apa saja yang kiranya harus diambil murid untuk mencapai cita-citanya, jadi saat di SD murid tinggal mengikuti apa-apa saja yang bisa mengarahkan dia ke cita-citanya, begitupun saat lulus SD, SMP, SMA, hingga kuliah. Jadi anak itu tidak akan sia-sia dalam hal apapun. Tapi, tetap harus diadakan beberapa pelajaran mendasar, seperti matematika, agama, pelajaran bahasa dan lain-lain.

8. MEMBATASI IMPOR -- menurut gue, untuk memajukan dan meningkakan rasa cinta tanah air dibutuhkan pembatasan ini. Menurut gue juga, hasil alam di Indonesia itu banyak dan cukup berkualitas kok. Jadi, petani atau pelayan atau siapapun yang membuka usaha dengan memanfaatkan hayati Indonesia nantinya sebelum barang tersebut dipasarkan, akan diadakan penelitian terperinci yang menjamin kualitas dan kuantitas barang tersebut. Jadi dengan begitu pelayan/petani/sejenis dapat dihargai pekerjaannya. Kalau bisa, hasil-hasil tersebut di ekspor dengan jumlah yang cukup banyak untuk menambah devisa negara. Mengenai EKSPOR, sering gak sih kita denger kalau barang yang di ekspor ke Indonesia dari negara lain itu katanya "SAMPAH" di negara tersebut? Jadi, apa yang dibilang sampah di negara lain, dikonsumsi di Indonesia, sedih banget dong? Karena itu, kita harus ningkatin pengawasan dan lain sebagainya supaya barang/lainnya yang kita peroleh dari negara lain itu memang suatu hal yang berkualitas.

Yah, masih banyak lagi masalah di Indonesia yang pastinya makan waktu lama untuk nuntasinnya. Jujur, gue emang cuma seorang pelajar yang mungkin soktau dan sebenernya gak ngerti apa-apa, tapi menurut gue gak ada salahnya berpendapat, kritik dan saran tentu akan diterima dengan lapang dada, asal sesuai dengan tata krama yaitu, kritik dan saran yang membangun.
Gue gatau apa yang akan terjadi setelah ini kalo gue ngepost ini, mungkin akan timbul masalah yang berdampak pada diri gue sendiri, tapi gak ada masalahnya karena gue rasa mungkin tulisan ini sudah mencakupi beberapa hal penjelas, seperti yang gue bilang, ini akan gue lakuin kalau (insyaallah) gue diberi kesempatan untuk menjadi pemimpin bangsa, dan tulisan ini tidak dimaksudkan untuk menyakiti hati siapapun. Ini ditulis berdasarkan kenyataan "BEBAS BERPENDAPAT" yang rata-rata diterapkan dimana saja. Ini semata-mata dituliskan karena gue, kita, semua, CINTA INDONESIA. Indonesia punya budaya yang aduhai, bahkan luar negeripun banyak yang mau untuk milikin budaya kita, kita semestinya bangga dengan apa yang kita punya karena itu, harus dilestarikan dan dijaga. Kalau Indonesia jadi buah bibir dengan segala keanggunannya, siapa lagi yang bangga di mata dunia kalau bukan rakyatnya sendiri, iyakan?

MAJU TERUS
INDONESIAKU!

Semoga tulisan ini tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, terimakasih sudah membaca dan jangan lupa tinggalkan pesan!:)
Love,
Purple Thrower

P.S.: Gue udah ngebuat account twitter yang cukup aktif dan bisa digunakan untuk komunikasi para pembaca dan gue sendiri, silakan kunjungi twitter baru gue @purplethrower yang bisa dilihat disini. Jangan lupa di follow ya!

No comments:

Post a Comment