Saturday, June 9, 2018

Kontroversi Via Vallen dan Pelecehan Seksual

Bagi kalian yang sering mengikuti perkembangan infotainment pasti kalian gak asing dengan nama pedangdut Via Vallen dan kontroversi apa yang baru-baru ini dialami Via.

Yap. Kasus Pelecehan Seksual.

Beberapa hari yang lalu, Via mengunggah instastory yang berisi screenshot dari DM di Instagram-nya dengan seorang laki-laki yang disebut sebagai pemain bola Tanah Air. DM tersebut berisi mengenai sang pesepak bola yang meminta Via untuk 'menggunakan pakaian sexy dan datang ke kamar tidurnya'. Melihat DM tersebut, Via tidak tinggal diam. Via kemudian mengunggah ke sosial medianya, seperti yang dapat dilihat dibawah ini.

Unggahan Via Vallen di Instastorynya
Cr to: @mak.kepo (instagram)

Setelah unggahan itu dibuat, muncullah berbagai pro dan kontra dari apa yang dialami Via Vallen. Banyak orang menilai bahwa apa yang dilakukan Via Vallen dengan mem-posting screenshot percakapan antara dirinya dan sang pesepak bola merupakan hal yang salah. Mereka menilai bahwa Via seharusnya melaporkannya langsung ke polisi daripada mengunggahnya ke jejaring sosial karena dinilai hanya akan menggiring opini publik. Namun, hal yang disayangkan adalah komentar-komentar negatif yang dilayangkan kepada Via justru berasal dari kaum yang sama, perempuan, seperti yang bisa dilihat dibawah ini.

Unggahan @amrazing Mengenai Kasus Via Vallen
Cr to: @mak.kepo (instagram)

Dari foto tersebut, dapat dilihat mengenai pendapat @amrazing serta komentar-komentar negatif yang ditujukan kepada Via Vallen dari sesama perempuan. Now lets cut the formal talk. 

Pandangan GUE, apa yang dilakukan Via Vallen itu TIDAK SALAH.

Kenapa nggak? Gue tau hampir setiap perempuan pernah merasakan pelecehan seksual baik secara verbal, maupun non-verbal. Banyak orang yang menilai Via seharusnya melaporkan saja ke pihak yang berwenang daripada mengumbarnya di sosial media. WELL YOU KNOW WHAT? hukum negara GAK sekeras hukum sosial. We're talking about how to make 'si pelaku' jera. Karena PADA DASARNYA banyak orang yang melakukan hal 'kriminal' lalu ditangkap, dan setelah lepas dia berbuat hal itu lagi. Banyak banget kasus kayak gitu. Dan gue disini, to tell you one of the most traumatic experience I've ever had.

Once I was an Elementary student, I just moved from Bekasi to Jakarta and I was really young like 9/10 y/o. Dan gue berusaha untuk 'fit in' dengan anak-anak yang ada disini just so I can get myself a friend sampai akhirnya gue terkenal cukup populer di daerah sini karena mostly, I bring the kids to play at my house.

One day, when we were playing in my house, ada tukang penjual jelly yang lewat. Dia jual jelly di-sejenis-cooler kecil yang bisa di dorong kayak koper dan jiwa anak-anak gue ngerasa 'PENGEN BELI AH'. Ketika gue dan temen-temen gue nyamperin abang itu. Dia bilang bahwa dia punya permainan. Jadi dia nyuruh gue buat diri dibelakang coolernya dan dia ngeluarin papan yang isinya ada gambar-gambar (I don't really remember what's that for) dan dia taruh papan itu di gagang tempat coolernya. Lalu, dia nutup mata gue (yang berdiri tepat dibelakang papan itu) dan nyuruh gue buat something like guess whats on the board-or something, I don't really remember. Dan ketika gue membungkukkan badan untuk ngeraba papannya, he pressed his fingers against my vagina (outside my pants).

YES. HE PRESSED HIS FINGERS AGAINST MY SENSITIVE AREA.

Gue yang merasa sentuhan dia di 'daerah terlarang' gue mulai ngerasa risih (but back then I don't know what that was) dan cuma mencoba mundur whilst still playing the stupid game.

And he kept doing that even tho gue udah berusaha mundur, tapi dia tetep majuin tangannya so he can grope me. Selesai main, he stopped what he was doing dan bilang kalau gue gagal. But I felt empty. Terus dia pergi. After the game, I got back to my house with my friends, saat itu gue ngerasa ada yang aneh. Gue kesel. Gue marah. Gue pengen nangis.

I KNOW WHAT HE FUCKING DID AND I COULD DO NOTHING AND I FEEL GROSS

and I was angry. Gue lempar kartu yang ada di tangan gue (kartu bergambar jaman SD, you know?) dan I started crying. Om gue dateng nyamperin gue dan I don't even know how to tell him. Sampai akhirnya nyokap gue dateng (baru banget pulang kerja), dia liat gue nangis. And can you even imagine how she felt? Lihat anak perempuannya nangis, tanpa sebab, she asked me what happened, people asked me, but I couldn't answer. KENAPA? Karena gue takut.
Takut kenapa? Gue takut sama orang-orang, takut sama orang itu, takut sama pandangan orang-orang, takut sama diri gue sendiri, gue takut.

Mama gue, yang sudah pasti punya naluri ke ibuan, she knew whats going on, Om gue ajak gue keliling nyari tuh orang but he's nowhere to be found akhirnya gue pulang dengan keadaan hampa, jijik, hated myself, dan sedih. BANGET. Saat gue mandi, I sat in the shower for a really long time, tried to 'clean' myself from being touched by someone I don't even know. I cried in the shower for a really long time. Sampai gue ketiduran, saat gue bangung my aunt was sitting next to me, she cried of what happened to me, she told me that I shouldn't have any experience like that since I was really young. Its been more than 10 years and even now, I'm crying. 

I CAN STILL FEEL HIS FINGERS ON MY PANTS

And I would trade anything just to forget that.

Tante gue bilang, "Don't let anyone touch you if they're NOT your husband"
She hugged me and told me that everything's okay, BUT THE FEEL IS ALWAYS GONNA BE THERE.

It took me more than 10 years to finally tell my story. Kenapa? I don't know. Gue cuma pengen, kalian, terutama, PEREMPUAN untuk stand by other women ketika mereka mengalami hal-hal seperti ini, baik verbal maupun non-verbal.

Karena GAK ADA GANJARAN YANG SETIMPAL untuk pelaku pelecehan seksual. Contohnya, liat gue. Gue disini, AKAN TERUS merasakan apa yang gue rasakan dulu, akan terus merasa worthless and gross, and anything you can name of. GUE AKAN TERUS MERASAKAN ITU. 

LALU GIMANA SAMA SI PELAKU?

Karena kenyataannya, keluarga gue gak pernah nemuin dia. Dan I didn't tell the police because I don't know. I don't want to. There are just somethings that even the police can never understand. Sekalinya pun dia di penjara, that wont make me satisfied. Gue mau dia MATI. 

I WANT HIM TO DEAD. 

I want him to know how it feels to be assaulted. Tapi nggak, karena orang kayak dia will never know how it feels. DIA FREE. Sedangkan gue? Gue bakalan terus dihantuin sama perasaan ini dan gue cuma satu dari sekian banyak perempuan lainnya. Mungkin kalian bakalan bilang, 'MOVE ON AJA'

Let me tell you something ya, 

JANGAN PERNAH BILANG KE KORBAN PELECEHAN SEKSUAL UNTUK MOVE ON AND LET IT GO

Karena thats not helping at all. Kata-kata seperti itu justru yang membuat kita merasa semakin worthless dan dianggap remeh. I can tell you my story BUKAN karena gue mau menggiring opini publik, TAPI, to tell the girls out there that they are precious and they SHOULD NOT shut what they felt and what happened to them but to TELL THAT. Tell that story.

I'm here, to tell my story and to remind the girls out there to be careful with everything they do. Karena once you feel sexual harassment, sexual assaulted, being raped, and other, you can never forget how it feels. And you will always blame yourself for that.

I WILL STAND TO EVERY LIVING WOMEN AND PEOPLE THAT'S FIGHTING AGAINST SEXUAL HARASSMENT.

and I want you to know that I'm here for you. I want you to know that you are NOT alone. WE'RE IN THIS TOGETHER.

Mungkin, kita gak akan pernah lupa atas yang pernah terjadi kepada kita, TAPI, kita bisa mengingatkan perempuan lain, supaya mereka bisa lebih berhati-hati. Supaya mereka bisa menjaga diri mereka, anak-anak perempuan mereka, saudari-saudari mereka, dan perempuan perempuan lainnya :)

LOVE,
Purple.


P.s: I know I'm writing this as an anonymous that's because I still feel ashamed to myself and to what happened to me, but I really want to share this story to the people out there so they can know that a girl is not something you can toy with. And I don't mind if people finds out about me. And I'm still waiting for the day where I can be brave and tell the story to the world with my own mouth.

Stay save people.